~ GONG ~

GONG atau Go’ong atau Gung, menempati derajat tertinggi dan paling mulia di antara seluruh peralatan Gamelan, sebab alat musik ini merupakan siloka (symbol) dari NAGA dan RA (Naga dan Matahari) atau jika disatukan menjadi NAGARA (‘negara’).

Gong sebagai lambang Naga-Ra

Bentuk lingkaran Gong adalah siloka dari Matahari (Sang Surya) atau dalam konsep ketatanegaraan leluhur bangsa Indonesia di jaman kerajaan sering disebut sebagai “RA”. Maka dari itu pula seluruh maharaja Nusanta-Ra memakai gelar RA-HYANG yang artinya Titisan atau Utusan atau Putra Matahari .

Itu sebabnya Nusanta-Ra mempergunakan BendeRa yang artinya adalah “Panji Matahari” atau tanda lambang kebesaran bangsa Galuh Agung. Bukti penggunaan Bende-Ra ini masih digunakan pada jaman Majapahit (Kadiri) sebagai tanda Karatuan Galuh Agung terakhir, mereka  mempergunakan Matahari sebagai Panji Naga-Ra.

Kebutaan bangsa Indonesia terhadap nilai ajaran leluhur bangsa pada saat ini tertampakan dari cara menyajikan Gong, mereka tidak lagi menempatkan bentuk NAGA pada tempat ‘menggantungnya’, mungkin karena mengira bahwa itu hanyalah hiasan semata yang tidak penting (tidak bermakna).

Akibat hal tersebut lambat laun kita (generasi penerus) semakin kehilangan pola penanda yang sesungguhnya mengandung makna mendalam tentang sejarah dan ajaran kenegaraan. Namun bisa juga karena generasi penerus (pewaris budaya Nusantara) sudah tidak peduli terhadap ajaran/agama leluhur bangsa Galuh Agung (Nusantara) akibat telah tergantikan oleh ajaran/agama import yang datang dari negara lain.

Maka bagi bangsa Indonesia jaman dulu pengertian “Bende-Ra” itu sama sekali berbeda dengan “flag” (bhs Inggris). Di jaman sekarang lambang tersebut (sang saka dwiwarna) diungkapkan melalui panji warna, MERAH yang berarti RA (Matahati) dan PUTIH berarti CAHAYA atau TERANG.

Gamelan Degung , Rebab , Kendang , Bonang , Saron , Suling

Published in: on 15 Agustus 2010 at 5:11 pm  Comments (1)  

The URI to TrackBack this entry is: https://ncepborneo.wordpress.com/2010/08/15/gong/trackback/

RSS feed for comments on this post.

One CommentTinggalkan komentar

  1. Like this


Tinggalkan komentar